Skip to main content

The Secret of Anthony Robbins #7

Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda

Inilah mengapa ketika anda berada di depan audien, dalam banyak kasus, anda berusaha mengalihkan perhatian audien ke slide di depan atau power point. Cara yang efektif adalah pergilah ke tempat duduk audien, sentuhlah sebanyak mungkin orang di pundaknya di sekitar anda berdiri. Ingat, mereka tidak akan menggigit anda, mereka akan senang dan menghargai anda. Dan jika memungkinkan, kunjungilah audien yang duduk dideretan paling belakang sekali waktu. Saya mengerti mungkin anda akan berpikir, saya nggak ada waktu jika sampai harus mengunjungi peserta seminar di deretan paling belakang.

Tetapi sekali lagi jagalah selalu prinsip ini di dalam pikiran anda bahwa “Saya harus melakukan segala sesuatu agar saya bisa membangun ‘ikatan batin’ dengan audien saya”. Apa artinya membangun ikatan batin? Baiklah saya jelaskan seperti ini, bila dalam cerita anda, anda menunjukkan perasaan sedih, audien secara spontan ikut juga merasa sedih. Jika anda tertawa keras, audien anda juga ikut bergembira tertawa seperti anda. Ingat jagalah selalu kedekatan dengan audien anda. Audien anda merasa dekat dengan anda, mereka akan merasa nyaman, dan mereka akan memberi perhatian penuh pada presentasi anda.

Jika ikatan batin sudah terbangun, bahkan Audien anda yang akan selalu ingin dekat terus dengan anda. Ini yang terjadi dalam seminar AR. Banyak peserta seminar yang datang dari negara selain Singapore, seperti Thailand, Hongkong, China, Malayasi, Indonesia bahkan beberapa dari Australia. Mereka juga rela membayar mahal untuk bisa duduk di kursi deretan depan. Padahal harganya dua kali lebih mahal dari harga tiket normal.

Salah satu ciri yang sering digunakan untuk melukiskan sosok Anthony Robbins adalah ‘Passion’. Dengan kata lain, AR memiliki ‘greget’ dan antusias yang cukup berlebihan ketika dia berbicara. Seperti beberapa contoh cerita tentang AR di tulisan sebelumnya. Bagaiman cara AR menyampaikan materinya dengan penuh semangat dan antusias?

Kuncinya : Jadilah Antusias tentang topik anda dan transfer-lah perasaan anstusias dan emosi tersebut kepada audien anda.

Kita sering mendengar seseorang berkata tentang seorang pembicara yang katanya ilmunya sangat mumpuni, tapi komentar yang bisa diberikan, “Dia membosankan, dia terlalu kaku.” Ini artinya adalah Dia sebagai seorang trainer tidak cukup mengekspresikan dirinya dalam setiap presentasinya. Dia hanya berkata-kata menyampaikan pesan presentasinya tanpa menunjukkan perasaan antusias dan emosi positip.

Kini selalu tanamkan dalam pikiran anda, Anda tidak akan berbicara dengan penuh emosi dan perasaan bila anda menghayati dan antusias yang tinggi tentang topik anda.

Itulah satu alasan mengapa AR berbicara dengan penuh perasaan, dia sangat bersemangat dengan materi yang dia sampaikan, dan dia berbagi teknik dan strategi cara merubah hidupnya.

E-Book 18 Rahasia Anthony Robbins - Markus Tan

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Diskusi NLP dengan Noery

Noery Yanto: Halo..test rahmad_aceh: docpy ganti rahmad_aceh: Noery Yanto: 86 rahmad_aceh: lebih lancar kan ? Noery Yanto: ok BUZZ!!! rahmad_aceh: oce rahmad_aceh: lanjutin dong penjelasannya tadi rahmad_aceh: bro bisa menjelaskan NLP secara terstruktur rahmad_aceh: kalau saya belum konek seperti itu rahmad_aceh: Noery Yanto: Bahkan Syech Siti Jenar sudah melampaui apa yang dilakukan Richard & Jhon..Dia sudah membahas tatan ILahiah atau ketuhan..Hingga timbul pemikiran, Mana arafa nafsa faqat arafa rabbah.. Noery Yanto: Lanjutan yang fb tadi. rahmad_aceh: kalau itu setuju banget rahmad_aceh: ya rahmad_aceh: benar Noery Yanto: Di NLP kan kita suruh menggunkan kemampuan sepenuhnya.. rahmad_aceh: ya Noery Yanto: Baik pikiran, perbutan, serta verbalime dari linguistic. rahmad_aceh: yup Noery Yanto: Jadi NLP sama halnya dengan madhab yang diyakini trush hingga mempengaruhi kemampuan serta tingkah laku. rahmad_aceh: ya benar..terus ada hal k...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...