Materi Yang Powerful ibarat Batu Penjuru Presentasi Anda
Sudah diakui banyak orang, keahlian dan seminar Anthony Robbins adalah salah satu yang terbaik sejauh ini. Tetapi apa yang sebenarnya membuat AR begitu fenomenal, dan mengapa setiap orang dari atlit profesional sampai seorang presiden mendengarkan dia. Itu karena materi yang dia sampaikan begitu POWERFUL!. Atau meminjam istilah Pak Tung, AR begitu DAHSYAT!
Lebih spesifik lagi, apa yang membuat AR begitu efektif?
Karena dia mempunyai kemampuan menyampaikan informasi kompleks menjadi begitu sederhana, begitu menarik dan mudah dicerna. Menyampaikan informasi tersebut dengan penuh semangat, begitu antusias dan menimbulkan dampak emosi yang positip.
Bagaimana cara AR menemukan materi yang begitu menarik? AR mulai memilih materi yang ada relevansi (hubungan kuat) dengan audiennya. Dengan kata lain semakin audien anda tertarik dengan apa yang anda sampaikan. Sebaliknya berlaku juga: semakin sedikit audien terhubung dengan topik anda, mereka menjadi kurang tertarik dengan apa yang anda sampaikan.
Dalam Seminar AR, sering kali ada demo dan terapi untuk mengatasi trauma atau phobia terhadap sesuatu. Misalnya phobia kecoa, ular, ketinggian. Ada juga yang trauma kekerasan rumah tangga, pelecehan seksual, pernah diperkosa, pernah mengalami tragedi pembunuhan dll semua dibantu dengan terapi pada saat seminar.
Cuplikan Demo Terapi ala AR (Singapore, Sept 2004)
Dibawah ini saya ceritakan sedikit terapi yang dilakukan AR saat seminar. Karena saat itu saya terkesan banget dengan cara AR membantu orang lain mengatasi masalahnya.
Ada seorang peserta dari Indonesia, sebut saja namanya Stefanie, seorang cewek cantik, umurnya sekitar 18 tahun. Dia berdiri dan menceritakan masalahnya pada AR, bahwa dia sulit untuk dapat konsentrasi dalam hal apapun, dan menjalani hidup begitu tertekan. Dia sulit untuk bisa tersenyum, bergembira seperti teman-teman sebayanya. Dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalahnya.
Lalu AR mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada Stefanie. Dari gayanya, Stefanie tergolong seorang cewek tomboy. Ternyata ayahnya hadir di sana. Jadi ayahnya-lah yang mengajak Stefanie ikut seminar AR, supaya bisa mengatasi masalah yang menimpanya.
Dari wawancara AR, diketahui ayah Stefanie seorang pengusaha besar dan pemilik beberapa perusahaan di Jakarta. Diketahui bahwa Stefanie adalah anak tunggal. Dan Ayahnya bersikeras mendidik Stefanie secara keras, karena dia nantinya yang diharapkan bisa meneruskan ayahnya memimpin perusahaan.
Lalu berikutnya AR memberi beberapa pertanyaan pada ayah Stefanie.
“Apakah Anda mencintai anak anda (Stefanie)?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda ingin anak anda tumbuh menjadi gadis dewasa?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda ingin menjadi orang tua yang baik bagi anda anda?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda senang jika Stefanie bisa bergembira seperti gadis sebayanya?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
Setelah cukup mendapat informasi AR mulai bicara kepada ayah Stefanie.
“Kalau saya bicara agak keras apakah Anda tidak tersinggung? Apakah anda siap menerima nasehat saya”, kata AR pada ayah Stefanie. Ayah Stefanie pun mengiyakan.
Untuk sesaat suasana menjadi hening, AR membalikkan badan berjalan menjauhi audien. Dan berikutnya dia membalikkan badan dan berjalan diujung tepi panggung dengan wibawanya sebagai orang yang seolah-olah begitu berkuasa.
Dengan gerakan yang pasti, AR mengangkat tangan kanannya dan menunjuk kepada Ayah Stefanie sambil berkata keras dengan nada yang tinggi dan cepat:
“Anda tahu nggak.....Anda orang tua yang sangat kejam....Mengapa anda memperlakukan anak anda seperti itu..... Apa dosa anak anda..... Apakah dengan memperlakukan anak anda sebagai laki-laki dia akan menjadi dewasa? Lihat itu hasilnya..... anak anda menjadi stress.....dan merasa hidup tidak ada gunanya. Anda telah merusak hidup anak anda.....!
Apakah itu namanya... Anda mencintai Anak anda ...? dst...
Ayah Stefanie merasa kaget dengan kata-kata AR. Begitu juga seluruh audien, hening dan merasa kaget, karena AR tidak biasanya bicara sekeras itu. Apalagi Ayah Stefanie sebagai seorang bos atau pimpinan, dimana semua orang takut pada dia, dan memang selama ini tidak ada yang berani berkata keras pada dirinya. Kini dia baru sadar bahwa cara dia salah dalam mendidik anak. Dia telah berharap begitu tinggi pada anak tunggalnya, sehingga memperlakukan dia seperti itu.
Singkat cerita, setelah menjalani sesi terapi secara life sekitar 15 menit, Stefanie dan ayahnya saling minta maaf dan berpelukan. Dan yang lebih penting lagi, Stefanie bisa tersenyum ceria dan nampak seperti seorang gadis yang tidak punya masalah.
Yang bisa dilihat disini adalah penguasaan public dari AR sangat mumpuni dan cara dia mengatasi problem peserta sangat diakui dengan metode “Break the pattern” (memotong pola ayah Stefanie) maupun Re-framming ala NLP.
* Jika Ayah Stefanie mengabaikan saran AR, maka anaknya akan semakin menderita, tapi jika dia mau berubah, membantu anaknya tumbuh sebagai gadis normal, maka dia akan mendapati anaknya yang lebih dewasa dan bertanggung jawab.
The Robbins Speaking Formula:
Berikut inilah Formula AR dalam menyusun materi presentasinya. “Formula” disini artinya Tips langkah demi langkah bagaimana cara AR mengembangkan kualitas materi presentasinya.
1. State your main idea (Kondisikan topik utama anda)
Jika anda ingin memiliki topik yang terbaik, mulailah dengan memberi pertanyaan yang terbaik. Kualitas hidup anda ditentukan oleh kualitas pertanyaan anda, begitu komentar AR. Jika pertanyaan anda seperti, “Mengapa saya”, “Mengapa ini selalu terjadi pada saya?” Maka anda berada dalam kondisi tidak semangat / tidak ada kekuatan.
Tetapi jika anda menanyakan seperti, “Bagaimana caranya saya bisa keluar dari masalah ini?” atau “Bagaimana saya membuat ide ini bekerja bagi banyak orang?”Bagaimana cara menggunakan energi saya untuk membantu banyak orang bisa berubah?” Maka anda akan mempunyai jawaban yang fenomenal, dan jawaban memberi anda kekuatan.... Kekuatan untuk merubah dunia anda dan dunia orang lain.
2. Explain why it’s important (Jelaskan mengapa topik anda sangat penting)
Gunakan pertanyaan yang berkualitas. Apa manfaat nyata dari topik ini? Mengapa topik ini begitu penting bagi orang lain? Apa contoh nyata dari topik ini? dst
3. Give an example
Berikan sebuah contoh apa yang terjadi jika audien tidak melakukan ide anda. Kemudian berikan sebuah contoh apa yang terjadi jika audien melakukan ide anda. Asosiasikan, jika audien melakukan apa yang anda sarankan, dia akan memperoleh manfaat real yang memuaskan mereka, impian mereka tercapai. Namun jika mereka tidak melakukan apa yang anda sarankan, mereka akan menerima konsekuensi besar, goal mereka tidak tercapai, dan mereka akan menderita karena mengabaikan saran anda. (akan dibahas lebih dalam di Rahasia #12)
4. Restate your main idea & reinforce
Kuatkan kembali pesan anda dan manfaat nya bila mereka melakukan ide anda dengan segera.
Ebook – 18 Rahasia Sukses Anthony Robbins by Markus Tan