Semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Sesuai dengan hadits nabi : “Semua bayi terlahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Muslim)
Seluruh manusia baik yang kafir atau yang Muslim, semenjak berada dalam rahim ibunya,yaitu ketika Allah hendak memasukkan roh kedalam jiwanya telah memberitahukan bahwa Allah SWT adalah Rabb mereka; ”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS.Al-A’raf [7];172). Sehingga secara fitrah manusia percaya akan adanya Allah (Tauhid Rubbubiyah).
Persaksian Rubbubiyah di alam ruh harus dilanjutkan dengan persaksian Uluhiyyah dan risalah di alam dunia sebagai konsekuensinya ; “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “(QS.Ar-Rum [30];30) Tauhid Uluhiyyah adalah pengesaan Allah dalam peribadatan, kepatuhan, kecintaan, ketakutan, dan ketaatan secara mutlak. Sedangkan Tauhid Risalah berittiba’ (mengikuti) sunah-sunah Rasulullah SAW, yaitu mengerjakan apa yang beliau perintahkan dan menahan diri dari apa yang dilarangnya;” Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS.Al-Ahzab [33];36)
Allah memberikan nikmat kepada seluruh makhluknya. Manusia tidak akan mampu menghitung nikmat yang telah Allah berikan kepadanya;”Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (QS.Ibarahim [14];34)
Beberapa nikmat Allah yang diberikan kepada manusia :Nikmat sebagai makhluk, akal, khalifah,dan nikmat yang paling besar Allah berikan kepada kita yang patut kita syukuri adalah nikmat iman dan Islam.
Manusia harus bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Allah memberikan anggota tubuh pada manusia adalah untuk disyukuri. Apabila kufur nikmat maka Allah akan membalas dengan azab-Nya (QS. 14;7).