Skip to main content

MENGUMBAR SYAHWAT

Assalamu'alaikum
Syahwat adalah fitrah manusia. Tidak bersifat buruk. Juga tidak bersifat baik. Netral. Bergantung kepada orang yang memiliki dan melakukannya. Karena itu, syahwat tidak boleh dimatikan. Karena, ini adalah salah satu sifat bawaan yang menjadikan manusia menjadi bersifat manusiawi. Bukan malaikat, yang tanpa syahwat.
Syahwat adalah dorongan nafsu biologis di dalam diri manusia yang menyebabkan ia tertarik kepada lawan jenisnya. Seorang lelaki tertarik kepada wanita. Dan seorang wanita tertarik kepada lelaki. Itu normal.
Tetapi, ada juga yang tertarik kepada sesama jenis. Lelaki tertarik kepada lelaki, dan wanita tertarik kepada wanita. Yang ini tidak normal. Meskipun dorongan itu juga disebut sebagai syahwat. Hal ini pernah terjadi pada umat nabi Luth. Mereka banyak yang mempraktekkan hubungan homoseks, antara sesama laki-laki. Praktek semacam ini adalah perbuatan yang melampaui batas. Karena telah menyimpang dari fitrah yang seharusnya. Bahwa syahwat itu mesti disalurkan dengan lawan jenisnya.
QS. Al A' raaf (7): 81
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan syahwatmu (kepada mereka), bukan kepada wanita, sungguh kamu adalah kaum yang melampaui batas.
Larangan Allah itu bukan untuk kepentingan siapa-siapa. Semua itu adalah untuk kepentingan orang yang bersangkutan. Segala perbuatan yang melawan fitrah pastilah akan menimbulkan masalah. Cepat atau lambat.
Demikian pula dengan perbuatan homoseks. Praktek semacam ini sangat berpotensi untuk menimbulkan berbagai macam penyakit, sosial maupun individual. Fisik maupun psikis.
Sehingga dalam ayat berikut ini, Allah mengaitkan perbuatan homoseks itu dengan akibat negatif, yang kebanyakan belum kita ketahui sebelumnya. Atau boleh jadi akan terus terkuak dampak-dampak negatifnya di masa depan.
QS. An Naml (27): 55
Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat, bukan wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu) ".
Di era modern ini, kita telah mengetahui sebagian akibat negatif dari praktek homoseksual tersebut. Di antaranya adalah tersebarnya penyakit HIV-AIDS yang sangat mematikan dan sulit disembuhkan, hingga kini.
Korban-korban terus berjatuhan, dan meluas ke segala lapisan masyarakat. Jika dulunya banyak diketemukan di kalangan homoseks dan pemakai narkoba, maka kini sudah menyebar ke orang-orang yang tidak ikut menjalaninya.
Di antaranya kepada wanita-wanita nakal di lokalisasi. Dan kemudian menular kepada lelaki hidung belang. Akhirnya menular kepada istri dan anak-anak mereka yang tidak berdosa.
Selain penyakit yang bersifat fisik, tentu saja hal ini memunculkan berbagai penyakit sosial dan masalah pada penurunan generasi-generasi sesudahnya. Begitulah akibat perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang oleh Allah. Sehingga Allah lantas memperingatkan kita terhadap azab yang bakal menimpa kita, meskipun kita tidak melakukannya. Karena kita tidak berusaha mencegahnya.
QS. Al Anfaal (8): 25
Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
Syahwat tidak perlu dimatikan, karena ini adalah dorongan yang bermanfaat untuk meneruskan generasi manusia. Jika syahwat ini disalurkan sebagaimana mestinya, justru akan menghasilkan energi positif yang bermanfaat buat kita. Baik secara fisik, psikis, maupun sosial.
Secara fisik, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penyaluran syahwat yang baik dan benar justru akan menyehatkan. Memberikan energi dan kekuatan kepada kita. Baik bagi kerja jantung, sistem hormonal, maupun kerja otak.
Secara psikis, penyaluran syahwat yang terkendali dengan baik akan memberikan rasa tenang dan bahagia. Apalagi jika menghasilkan keturunan.
Dan secara sosial, penyaluran syahwat yang baik dan benar akan menekan angka penyakit-penyakit sosial yang cenderung meruyak di jaman modern ini. Seperti pelacuran, perselingkuhan, aborsi, pelecehan seksual, bahkan pembunuhan yang disebabkan oleh kombinasi perbagai dampak di atas.
Sayangnya, kehidupan modern justru cenderung untuk mengajak mengumbar syahwat. Bukan mengendalikannya. Mulai dari berita-berita koran, majalah, tabloid, televisi, cara berpakaian, tempat-tempat hiburan, sampai pada pelacuran yang terorganisasi dan dilegalkan.
Kehidupan modern telah dikepung budaya mengumbar syahwat. Saking seringnya kita melihat adegan seperti itu, sampai-sampai kita menganggapnya sudah biasa. Dan wajar-wajar saja. Kalau pun kita tidak setuju, paling-paling kita hanya menyimpannya dalam hati. Tidak berusaha untuk mengatasinya.
Tapi apa akibatnya? Ternyata, kita juga harus menanggung dampak negatifnya. Ya, orang-orang yang tak ikut berbuat dosa, ikut terkena getahnya. Karena itu Allah mengingatkan kita agar mencegah perbuatan dosa, dan mengajak pada kebaikan. Kemanfaatan bagi semua.
Perselingkuhan - misalnya - menjadi hal biasa di antara kita. Para pejabat negara, wakil rakyat, selebritis, sampai rakyat jelata di pelosok pun melakukannya dengan ‘perasaan biasa’.
Dan kita baru tahu bahwa itu bukan 'hal biasa' ketika peristiwanya meledak menjadi konsumsi umum. Dan memunculkan masalah yang rumit. Keluarga jadi korban. Anak-anak ikut malu, menderita, frustasi, dan broken home.
Syahwat yang tidak terkendali dan dilepas secara sembarangan menjadi salah satu sumber masalah yang cukup serius dalam kehidupan manusia. Bahkan, sejak manusia generasi pertama, nabi Adam dan keluarganya.
Konon, kebencian Qabil terhadap Habil, salah satunya juga dikarenakan urusan syahwat. Qobil ingin mengawini saudara kembarnya. Namun orang tuanya justru mengawinkan saudara kembarnya itu dengan Habil - adiknya. Sementara ia sendiri dikawinkan dengan saudara kembar Habil.
Kebencian itu lantas menjalar pada berbagai aktivitasnya. Puncaknya, adalah ketika kurban Qobil tidak diterima oleh Allah disebabkan ketidak-ikhlasannya . Sementara kurban Habil diterima oleh Allah. Maka, Qobil pun membunuh Habil, saudaranya sendiri...

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Diskusi NLP dengan Noery

Noery Yanto: Halo..test rahmad_aceh: docpy ganti rahmad_aceh: Noery Yanto: 86 rahmad_aceh: lebih lancar kan ? Noery Yanto: ok BUZZ!!! rahmad_aceh: oce rahmad_aceh: lanjutin dong penjelasannya tadi rahmad_aceh: bro bisa menjelaskan NLP secara terstruktur rahmad_aceh: kalau saya belum konek seperti itu rahmad_aceh: Noery Yanto: Bahkan Syech Siti Jenar sudah melampaui apa yang dilakukan Richard & Jhon..Dia sudah membahas tatan ILahiah atau ketuhan..Hingga timbul pemikiran, Mana arafa nafsa faqat arafa rabbah.. Noery Yanto: Lanjutan yang fb tadi. rahmad_aceh: kalau itu setuju banget rahmad_aceh: ya rahmad_aceh: benar Noery Yanto: Di NLP kan kita suruh menggunkan kemampuan sepenuhnya.. rahmad_aceh: ya Noery Yanto: Baik pikiran, perbutan, serta verbalime dari linguistic. rahmad_aceh: yup Noery Yanto: Jadi NLP sama halnya dengan madhab yang diyakini trush hingga mempengaruhi kemampuan serta tingkah laku. rahmad_aceh: ya benar..terus ada hal k...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...