Skip to main content

Seberapa Pentingkah Anda ?

Assalamu'alaikum

Salam Power

Semoga perjumpaan surat elektronik ini menyapa shahabat selalu dalam keadaan luar biasa prima. Mudah-mudahan anda dan saya mendapatkan apa yang kita inginkan. Doa saya bagi shahabat kesuksesan dan kebahagian menyelimuti anda…


Beberapa bulan yang lalau saya gabung sebuah milist baru. Sebagaimana biasanya, pendatang baru memperkenalkan diri terlebuh dahulu. Setelah permohonan di approve oleh moderator, siang itu saya menuliskan email pertama pada milist tersebut ;

“Shahabat milist luar biasa. Sebuah kebahagian bagi saya bisa bergabung disini. Terima kasih kepada moderator telah mengapprove permohonannya ;


Nama ; Rahmadsyah

Alamat ; STEI TAZKIA, Jl. Dramga km.7 Bogor 16680

HP ; 081511448147

Pekerjaan ; Motivator & Therapist

Email ; rahmadnlp@gmail.com

My Blog ; www.rahmadsyah.co.cc

Aktivitas ; Selain kuliah di STEI TAZKIA (Semester VII). Saya bergelut dibidang pengembangan diri, motivasi, komunikasi dan self healing (Therapy), ; Phobia, Trauma, Stress dll.


Demikian perkenalan singkat dari. Semoga kehadiran saya mewarnai keindahan hidup bagi shahabat.”

Keesokan harinya, saya mendapat feedback dari salah seorang shahabat ;

“Mas Rahmad, kalau mau kenalan, ya kenalan aja, gak perlu promosi segala


Shahabat Milist yang hebat…

Saya yakin andapun pernah mendapatkan respon indah diatas. Pertanyaan hebatnya adalah bagaimana kita menyikapinya ? Sungguh pekerjaan yang saya jalani ini sangat penting. Memotivasi, membantu menghilangkan depresi, stress, dendam, frustasi, putus harapan, itu sangat penting bagi saya.

Apa yang anda rasakan bila ada pembicara motivasi, menyampaikan dengan suara rendah, tidak ada penguatan kata, berdiri bahu turun kebawah, Garis wajah bukan keatas, karena dia menganggap hal yang disampaiakan nya tidak penting dan bermakna ?

Saya sering memperhatikan para sales dalam kereta ekonomi (Jakarta-Bogor PP). Mereka menjual tanpa ada rasa penting sedikitpun. Apakah penumpang akan membeli ?

Memang terkadang, keikhlasan kita mementingkan diri, diuji oleh rasa takut melakukan kesombongan. Yakinlah bahwa TINDAKAN yang membuktikan niat baik.


Sadarilah bahwa anda Penting

Jika anda sebagai atasan, ketehauilah kehadiran anda penting bagi orang yang anda bawahi.

Bila anda sales, fahami bahwa wujud anda penting bagi costumer anda.

Apa anda seorang guru, yakinlah keadaan penting bagi siswa.


Seorang suami sangat penting bagi istri yang ingin disayangi. Seorang ibu sangat penting bagi anak yang membutuhkan cinta dan kasih sayang, bagi suami yang mau kebahagian dan penyemangat impiannya. Kehidupan seorang anak, sangat penting bagi orang tua yang mengharapkan penyumbang pahala bagi nya kelak.


Shahabat Power

Bagaimana mungkin penghormatan memasuki ruang hidup, bila kita sendiri tak pernah menghormati diri. Bagaimana mungkin kita menjadi orang hebat, bila selama ini kita memantaskan diri menjadi orang lemah. Jika anda dan saya ingin menjadi orang BESAR, maka hargailah diri selayak nya sebagai orang BESAR.


Mulailah untuk menuliskan nama indah anda dengan lengkap. Keahlian yang anda miliki dengan penuh percaya diri. Beberapa hari yang lalu, saya mendapat email dan ditelf oleh seorang shahabat. Beliau meminta saya untuk menyelesaikan masalah adiknya dengan NLP. Padahal saya belum pernah publish memberikan jasa Therapy.


Mulai hari ini PENTINGkanlah diri anda, lalu perhatikan apa yang terjadi ?

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Diskusi NLP dengan Noery

Noery Yanto: Halo..test rahmad_aceh: docpy ganti rahmad_aceh: Noery Yanto: 86 rahmad_aceh: lebih lancar kan ? Noery Yanto: ok BUZZ!!! rahmad_aceh: oce rahmad_aceh: lanjutin dong penjelasannya tadi rahmad_aceh: bro bisa menjelaskan NLP secara terstruktur rahmad_aceh: kalau saya belum konek seperti itu rahmad_aceh: Noery Yanto: Bahkan Syech Siti Jenar sudah melampaui apa yang dilakukan Richard & Jhon..Dia sudah membahas tatan ILahiah atau ketuhan..Hingga timbul pemikiran, Mana arafa nafsa faqat arafa rabbah.. Noery Yanto: Lanjutan yang fb tadi. rahmad_aceh: kalau itu setuju banget rahmad_aceh: ya rahmad_aceh: benar Noery Yanto: Di NLP kan kita suruh menggunkan kemampuan sepenuhnya.. rahmad_aceh: ya Noery Yanto: Baik pikiran, perbutan, serta verbalime dari linguistic. rahmad_aceh: yup Noery Yanto: Jadi NLP sama halnya dengan madhab yang diyakini trush hingga mempengaruhi kemampuan serta tingkah laku. rahmad_aceh: ya benar..terus ada hal k...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...