Assalamu'alaikum
Saudara Power… Dalam kehidupan penuh keindahan dan kegegelapan ini, banyak sekali fenomena-fenomena yang kita temukan. Terkadang fikiran kita tidak mampu menjangkau, apakah itu kenyataan atau hanya imajinasi. Selain itu juga, dunia nan fatamorgana diciptakan dengan hukum-hukum pengaturan. Dimana hukum tersebut terus bergerak dan tak pernah usai. Mungkin kita sudah sering mendengar ;
Bukankah sebenar nya sulit bagi kita untuk berkata bahwa “sukses itu karena keturunan ?” bukankah berat untuk berkata “ saya terlahir untuk menjadi pecundang ?” semsetinya kita takut berkata “sukses milik orang tertentu”.
Saudara Power yang bijak ? Mengapa kita menemukan orang-orang disekitar kita yang masih belum bertindak ? dan Mengapa pula orang-orang seperti Pak Mario Teguh, Gede Prama, Krisnamurti, Albert Einstein, Abu Bakar, Henry ford, Umar bin Khatab, Mahatma Gandhi, Bunda Theresa, Sindarta Gautama, Andrie wongso, Arifin Ilham, Aa Gym, Yusuf Mansur dan tokoh-tokoh lain. menghasilkan kata-kata yang inspiratif ? Mungkin karena mereka mudah untuk melakukan.
Meskipun sebagai aktor bintang film Hongkong, Andrie wongso terus menggulam beras dipundaknya. Meskipun dianggap siswa bermasalah, Albert Einstein tetap menciptakan dan menghasilkan hukum relativitas. Meskipun dianggap bodoh dan mencari mati dengan merawat penderita kusta. Bunda Theresa terus mengobati dengan penuh cinta dan kasih sayang. Bisa jadi, karena perlakuan, tindakan dan pergerakan itulah. Sehingga menghasilkan makna terdalam dari setiap bait terindah mereka.Barangkali, ini membuktikan bahwa ;
Saudara Power… Dalam kehidupan penuh keindahan dan kegegelapan ini, banyak sekali fenomena-fenomena yang kita temukan. Terkadang fikiran kita tidak mampu menjangkau, apakah itu kenyataan atau hanya imajinasi. Selain itu juga, dunia nan fatamorgana diciptakan dengan hukum-hukum pengaturan. Dimana hukum tersebut terus bergerak dan tak pernah usai. Mungkin kita sudah sering mendengar ;
“Rajin pangkal Pandai dan Hemat Pangkal Kaya”
“Berat sama dipikul dan Ringan sama dijinjing”
Nasehat diatas, hampir setiap hari diulang-ulang oleh guru. Bahkan didinding kelas tempat kita menggali ilmu dulu, kalimat tersebut dengan gagah berdiri. Kini setelah kita dewasa. Kita mulai mengenal tentang makna masa depan. Arti sebuah mimpi. Nasehat-nasehat bijak baru, hadir disisi kita.“Masa depan dimiliki oleh mereka yang percaya kepada keindahan mimpinya.”
(Eleanor Roosevelt).
”Jika kamu tidak punya mimpi, bagaimana kamu bisa mewujudkannya?”
(Oscar Hammertein).
"Jika kamu dapat memimpikannya kamu pasti dapat mengerjakannya. Semua mimpi kita dapat menjadi nyata jika kita mempunyai keberanian untuk mewujudkannya."
(Walt Disney).
Namun dalam pernjalanan menuju istana impian. Tidak jarang kita mendengarkan kata-kata ; “Berkata itu lebih mudah daripada melakukan “
Kita tidak pernah tau, apakah itu adalah kekecewaan atau itu hanyalah cara penghibur terhadap kehidupan. Nasib yang dialami kurang beruntung. Proses yang tak sesuai harapan. Dan hasil kurang membanggakan. Sungguh susunan kata “Berkata itu lebih mudah daripada melakukan “ membuat saya terdiam. Terdiam karena ingin meresapi dan tenggelam dari tuaian maknanya. Atau mungkin karena perkumpulan abjad itulah, sehigga Perlakuan, tindakan, dan pergerakan menjadi sulit ? dan berkata memang mudah jadinya. Saudara Power… Mari sejenak kita berehat sejenak dan menyegarkan gudang memory, untuk memperhatikan kembali kata-kata mereka. “Keberhasilan itu berawal dari keyakinan. Dan kita bisa mengubah banyak sekali hal lewat keyakinan,”
Gede Prama.
“Saya tidak pernah gagal, tapi saya menemukan 9.999 cara untuk menjadikan lampu pijar”
Thomas Alfa Edison.
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang berbuat baik untuk orang lain”
Hadits
Perhatikanlah kembali, apa yang mereka lakukan? Bagaimana hasil karya mereka ? dan apakah mereka melakukan dengan penuh kesusahan ? atau sebaliknya. Kalau kita pelajari ulang kisah hidup yang mereka jalani. Kehidupannya ditempuh dengan penuh kebahagiaan. Mereka dengan penuh semangat bekerja dan hasrat yang menggelora. Bukankah sebenar nya sulit bagi kita untuk berkata bahwa “sukses itu karena keturunan ?” bukankah berat untuk berkata “ saya terlahir untuk menjadi pecundang ?” semsetinya kita takut berkata “sukses milik orang tertentu”.
Saudara Power yang bijak ? Mengapa kita menemukan orang-orang disekitar kita yang masih belum bertindak ? dan Mengapa pula orang-orang seperti Pak Mario Teguh, Gede Prama, Krisnamurti, Albert Einstein, Abu Bakar, Henry ford, Umar bin Khatab, Mahatma Gandhi, Bunda Theresa, Sindarta Gautama, Andrie wongso, Arifin Ilham, Aa Gym, Yusuf Mansur dan tokoh-tokoh lain. menghasilkan kata-kata yang inspiratif ? Mungkin karena mereka mudah untuk melakukan.
Meskipun sebagai aktor bintang film Hongkong, Andrie wongso terus menggulam beras dipundaknya. Meskipun dianggap siswa bermasalah, Albert Einstein tetap menciptakan dan menghasilkan hukum relativitas. Meskipun dianggap bodoh dan mencari mati dengan merawat penderita kusta. Bunda Theresa terus mengobati dengan penuh cinta dan kasih sayang. Bisa jadi, karena perlakuan, tindakan dan pergerakan itulah. Sehingga menghasilkan makna terdalam dari setiap bait terindah mereka.Barangkali, ini membuktikan bahwa ;
“ Melakukan lebih mudah dari pada berkata”.