Skip to main content

NIkmat Tuhan Manakah Yang Engkau Dustakan

Assalamu’aliakum

Shahabat, semalam setelah selesai shalat isya dan Tarawih dikampus. Dalam perjalanan pulang ditengah perjalanan, saya bertemu dengan seorang wanita rambutnya terurai tak bersisir, baju nya agak compang camping, pandangannya terus melihat kiri dan kanan. Terkadang dia perhatikan kendaraan yang melalui jalan yang sedang dia duduki.

Saya pun terus berjalan menuju rumah. Dan dalam perjanalanan, betapa hati ini terasa bergetar, damai dan dengan penuh syukur kepada Sang Ilahi Tuhan yang telah Menciptakan semesta alam. Didalam diri betanya-tanya, ada bisikan untuk menyukuri segala nikmat pemberiannya. Sehingga hadirlah pertanyaan

“ Masihkah ada alasan untukmu mengeluh menjalani hidup ?”

Shahabat. Getirnya kehidupan, keras, dan beratanya tentu sifatnya subjective. Karena itu semua tergantung bagaimana kita memaknai akan kehidupan. Betapa indah dan bahagianya bila kita mampu memahami dan maknai hidup. Bahwa perjalanan didunia adalah proses menuju titik finish memasuki alam hakiki akhirat. Sehingga kehidupan jadilah ladang amal menajalani peritah dan Larangan Yang Maha Pengasih.

Dan menjadilah KIKHLASAN setiap aktivitas, tantangan, perjuangan dan ujian Tuhan. Karena keikhlasan adalah bukti bahwa kita menerima titipan dan anugerah dari sang Maha Pemberi. Apakah itu berupa pembelajaran kekayaan atau kemiskinan. Kesuksesan atau langkah menujunya. Kesehatan atau sebuah proses mensyukuri betapa berharganya sehat.

Ya Allah engkau yang Maha Pengasih. Kami memohon kepada-Mu. Jadikanlah kami orang-orang yang kuat, tabah dan sabar menjalani amanah-Mu. Sehingga kami terus bisa merenungi pertanyaan-Mu

Dan nikmat tuhan yang manakah engkau dustakan ?

Bogor 12 september 2008

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Diskusi NLP dengan Noery

Noery Yanto: Halo..test rahmad_aceh: docpy ganti rahmad_aceh: Noery Yanto: 86 rahmad_aceh: lebih lancar kan ? Noery Yanto: ok BUZZ!!! rahmad_aceh: oce rahmad_aceh: lanjutin dong penjelasannya tadi rahmad_aceh: bro bisa menjelaskan NLP secara terstruktur rahmad_aceh: kalau saya belum konek seperti itu rahmad_aceh: Noery Yanto: Bahkan Syech Siti Jenar sudah melampaui apa yang dilakukan Richard & Jhon..Dia sudah membahas tatan ILahiah atau ketuhan..Hingga timbul pemikiran, Mana arafa nafsa faqat arafa rabbah.. Noery Yanto: Lanjutan yang fb tadi. rahmad_aceh: kalau itu setuju banget rahmad_aceh: ya rahmad_aceh: benar Noery Yanto: Di NLP kan kita suruh menggunkan kemampuan sepenuhnya.. rahmad_aceh: ya Noery Yanto: Baik pikiran, perbutan, serta verbalime dari linguistic. rahmad_aceh: yup Noery Yanto: Jadi NLP sama halnya dengan madhab yang diyakini trush hingga mempengaruhi kemampuan serta tingkah laku. rahmad_aceh: ya benar..terus ada hal k...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...