Skip to main content

Every body is a salseman


Assalamu'alaikum..Bagaimana kabarnya anda hari ini...?katakan luaaaaar biasa...

Dulu diwaktu saya masih duduk di kursi sekolahan saya sangat kepingin menjadi seorang pegawai negeri,saya ingin menjadi guru rasanya sangat senang kalau menjadi seorang guru.untuk menjadi wiraswasta no and no apalagi menjadi salesman.karena didalam mindset saya telah tercatat bahawa saya tidak memiliki bakat sebagai penjual / salesman.mungkin shahabat sukses juga mengatakan demikian bahwa didalam diri kita benar-benar tidak ada bakat sedikit pun untuk menjadi penjual sehingga kita memutuskan untuk menjadi staff administrasi saja.Benarkah manusia tidak ada bakat menjual…?

Dulu mungkin ya,tapi sekarang setelah saya mendalami dunia perkembangan diri (Personal Development) saya terus mencari referensi tentang potensi-potensi yang terdapat dalam diri manusia dari kinerja otak dan kekuatan-keuatan lain,ternyata kita semua yang bernama manusia memiliki bakat untuk menjual / salesman.Apakah anda percaya bahwa kita semua adalah seorang penjual..?

Saudaraku…coba anda perhatikan perilaku bayi yang berusia 2-10 bulan disekitar anda yang mereka masih disusui oleh ibunya.dalam VCD human instinc dijelaskan bayi selalu berusaha untuk mencari simpatik orang tua nya terutama si ibu.Bagi anda kaum hawa pasti bisa merasakan naluri ini,kalau bayi nya mengangis biasa aja anda tidak terlalu tergesa untuk menyusuinya tapi kalau nangisnya bisa membuat gendang telinga anda sakit pasti segera menyesuinya dan meninggalkan aktivitas anda.lihat diwaktu kita bayi saja Allah telah menganugerahi kita potensi untuk mencari perhatian (pay attention) padahal bayi belum pernah sama sekali mengikuti training how to influence people apa lagi workshop sales.

Selanjutnya,masih ingat dengan masa-masa sekolah dulu..?era keemasan dan full nostalgia anda di SMU,dimana sedang mencari jati diri hormon-hormon yang menghasil rasa cinta sedang tumbuh..?saya yakin anda semua pernah jatuh cinta,disaat kita tertarik dengan lawan jenis sebenar nya kita sedang melakukan proses penjualan,sedang mengeluarkan potensi salesman didalam diri kita.Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengutarakan cinta dan pasangan anda menerima cinta yang anda tawarkan.Di tolak sekali kita coba lagi,dihina semakin tambah semangat,diketawain teman anda tidak menjadi urusna yang cinta anda diterima.(Gunungkan kudaki lautan kusebrangi) Bayang kan kalau kita menjual produk apa pun hari ini sebagaimana kita menwarkan cinta dan mendapatkan cinta pasangan kita atau disaat anda ingin melamar istri anda saat ini,pastinya anda hari ini telah terpilih menjadi top sales tahun ini meraih penjualan yang sangat banyak.

Bagi yang pernah diinterviewed oleh sebuah perusahaan,sebenarnya anda sedang mengeluarkan juga potensi penjualan.Bukankah saat diinterview kita berusaha meyakinkan personalia bahwa mereka tidak akan rugi bila menerima anda menjadi salah satu karyawan diperusahaan mereka..?anda berusaha semaksimal mungkin bahwa anda adalah the right man in the right place. So,bagi anda yang ingin meniti karir sebagai wirausaha katakan dengan keras : I am a salesman…..


Do it now or never forever..!
Rahmadsyah

Personal Development Trainer
085280633770

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Diskusi NLP dengan Noery

Noery Yanto: Halo..test rahmad_aceh: docpy ganti rahmad_aceh: Noery Yanto: 86 rahmad_aceh: lebih lancar kan ? Noery Yanto: ok BUZZ!!! rahmad_aceh: oce rahmad_aceh: lanjutin dong penjelasannya tadi rahmad_aceh: bro bisa menjelaskan NLP secara terstruktur rahmad_aceh: kalau saya belum konek seperti itu rahmad_aceh: Noery Yanto: Bahkan Syech Siti Jenar sudah melampaui apa yang dilakukan Richard & Jhon..Dia sudah membahas tatan ILahiah atau ketuhan..Hingga timbul pemikiran, Mana arafa nafsa faqat arafa rabbah.. Noery Yanto: Lanjutan yang fb tadi. rahmad_aceh: kalau itu setuju banget rahmad_aceh: ya rahmad_aceh: benar Noery Yanto: Di NLP kan kita suruh menggunkan kemampuan sepenuhnya.. rahmad_aceh: ya Noery Yanto: Baik pikiran, perbutan, serta verbalime dari linguistic. rahmad_aceh: yup Noery Yanto: Jadi NLP sama halnya dengan madhab yang diyakini trush hingga mempengaruhi kemampuan serta tingkah laku. rahmad_aceh: ya benar..terus ada hal k...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...