Sering kita mendengar, jika seorang ditanya kenapa tidak membuka suatu usaha umumnya mereka akan mengatakan “tidak punya bakat menjual”. benar kah hal itu demikian ? untuk menjadi seorang usahawan yang sukses harus memiliki bakat menjual ? jawaban saya tidak ! semua orang punya kemampuan menjual namun hanya sedikit yang mengetahuinya dan memanfaatkannya.
Banyak karyawan yang memiliki pandangan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan menjual. Padahal sejak awal mereka melamar pekerjaan, mereka sudah melakukan sebuah upaya penjualan, yaitu menjual kemampuan dirinya sendiri. Contoh lain adalah penyampaian ide-ide pada saat meeting juga merupakan salah satu penjualan. Dengan penyampaikan ide ke audiens berarti kita berusaha untuk meyakinkan agar ide tersebut dipahami dan diakui oleh orang banyak. Proses ini saya pikir merupakan bentuk penjualan juga.
Bahkan pengusaha sekaliber Donald Trunp dan Robert Kiyosaki (“ Why we want you to be Rich”) menyatakan salah satu syarat untuk menjadi kaya adalah belajar teknik penjualan.
Menariknya, tanpa disadarinya justru karyawan lah yang menjadi target dari penjualan. lihat disekitar pabrik setiap awal bulan, bagaimana berbagai macam barang dagangan terhampar di depan pintu gerbang, menarik minat mereka-mereka yang baru menerima slip gaji.
Menjual bukan sesuatu yang sulit, seperti halnya yang disampaikan Andreas Harefa dalam bukunya yang berjudul “ Menjual itu gampang”. agar mudah seseorang perlu memahami apa dan bagaimana cara menjual ditambah dengan mempraktekkannya sesering mungkin metoda yang disampaikan. Bagi saya learning by doing merupakan cara yang efektif dalam mempraktekkan cara menjual. Keberhasilan penjualan itu bervariasi tergantung bagaimana mereka melakukan proses penjualan menurut pemahaman dan pendirian masing-masing.
Bagi para karyawan yang akan terjun ke dunia bisnis, ketrampilan menjual merupakan factor utama yang perlu di kembangkan dan diasah terus menerus. Pengembangan ketrampilan dapat dilakukan melalui buku-buku pemasaran atau membeli majalah-majalah pemasaran. Saya rasa majalah Marketing dan MIX sudah cukup baik dalam memberikan suatu pembelajaran. Namun jika belum puas, bisa juga kita mengikuti seminar teknik penjualan maupun pemasaran yang diiklankan dimedia masa.
Penjual merupakan ujung tombak dari perusahaan, tumpulnya penjualan akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang tentu dapat menciptakan kerugian perusahaan.Sebagai frontline, tenaga penjual dituntut harus tanggap dan bersikap professional dalam melakukan prospecting. Hal ini karena konsumen relative cukup pintar dalam memilih suatu produk. Satu hal yang mendasari etika ini adalah dari pelanggan kita bisa mendapatkan keuntungan.
Banyak pelaku usaha yang lalai akan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Hal ini berakibat larinya pelanggan-pelanggan potensial ke competitor. Jika ini terjadi pada mereka yang baru berkembang, maka bersiaplah untuk bekerja ektra keras dan ekstra pintar untuk hari-hari mendatang. “Melepas pelanggan itu mudah”.
Mengacu pada kondisi saat ini, seorang karyawan yang berkeinginan untuk menjadi wirausahawan dituntut perlu mengoptimalkan dirinya pertama kali dibidang penjualan. Berbagai karakter konsumen bisa ditemukan dan akan menjadi pengalaman yang berharga dalam menyikapi perilaku konsumen untuk usahanya tersebut. Beruntung bagi mereka yang sedang bekerja atau pernah punya pengalaman di departemen marketing atau penjualan.
Selamat menjual dan tetap semangat !!!
Oleh : Shauman Shaladin