Skip to main content

Kegelisahan Ibu dan Ayah


Assalamu'alaikum wr.wb

shahabat yang baik
Semalam setelah shalat isya dan Tarawih sekitar jam 21.10 wib. Adik saya minta pinjam motor ma kakak. Dia mau ke Kota untuk cari baju lebaran. Karena ada aktivitas lain, saya dan kakak tidak bisa menemaninya. Jadi dia berangkat sendiri...

Setelah dia berangkat, tidak ada kekhawatiran apa-apa. Karena kondisi sekarang, Alhamdulillah Aceh dah mulai aman. Dalam hatipun,kalau dia niatnya mau beli baju gak mungkin lama, paling jam 23.00 dah sampai kembali dirumah.

Namun, entah mengapa? Saya belum pernah merasakan kegelisahan seperti ini sebelumnya. Ada perasaan was-was, gelisah dan risau pada diri saya. Jam 24.00 dia belum juga sampai dirumah. Berusaha untuk mengabaikan persaan gelisah ini (dengan EFT) agar saya lebih tenang. Afirmasi positifpun saya lakukan “InsyAllah adik saya pulang dengan selamat sampai dirumah”...

Alhamdulillah, emosi saya mulai stabil dengan mengunakan Cara-cara terapi emosi yang saya pelajari. Namun tetap saja, untuk berbaring tidur belum bisa tenang. Dalam hati masih bertanya-tanya “Kemana adik saya belum pulang?”...

Saat saya berbaring, tiba-tiba muncul pemahaman dan pengertian mendalam dari hati ini. “Beginilah rasa was-was, gelisah dan kerisauan ibu dan Ayah kepada anaknya”. Dulu waktu saya masih remaja. Sebelum Alhmarhum kedua orang tua dipanggil oleh Allah saat tsunami. Saya merasa risih dengan kepedulian ini. Padahal itulah KASIH SAYANG tiada pamrih. Yang hanya bisa dibayar dengan Taat, Patuh dan Berbakti kepada keduanya...

“Ya Tuhan kami, ampunillah dosa kami, dosa Ibu dan Bapak kami. Dan sayangilah mereka berdua. Sebagaimana mereka berdua telah merawat, mendidik dan menyayangi kami waktu kami masih kecil.”

Jam 00.45, Alhamdulillah dia sampai dengan selamat dirumah. Kegelisahan sayapun hilang, melihat dia kembali bersama baju lebarannya. Kemudian saya tanya “Akhi kok pulangnya terlambat dek?”. “Tadi duduk sama teman didepan, dari tadi sudah sampai kok?” jawabnya. Saya hanya mengingatkan “Lain kali pulang kerumah dulu ya”...

Terima kasih ya Allah, Doa hamba engkau kabulkan....

Lambadeuk 8 september 2009

Popular posts from this blog

Agar Hidup Bukan Sekedar Hidup?

Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan.  Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...

Cangkir Yang Cantik

Assalamu'alaikum Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukka...

Melakukan Lebih Mudah Daripada Berkata

Assalamu'alaikum Saudara Power… Dalam kehidupan penuh keindahan dan kegegelapan ini, banyak sekali fenomena-fenomena yang kita temukan. Terkadang fikiran kita tidak mampu menjangkau, apakah itu kenyataan atau hanya imajinasi. Selain itu juga, dunia nan fatamorgana diciptakan dengan hukum-hukum pengaturan. Dimana hukum tersebut terus bergerak dan tak pernah usai. Mungkin kita sudah sering mendengar ; “Rajin pangkal Pandai dan Hemat Pangkal Kaya” “Berat sama dipikul dan Ringan sama dijinjing” Nasehat diatas, hampir setiap hari diulang-ulang oleh guru. Bahkan didinding kelas tempat kita menggali ilmu dulu, kalimat tersebut dengan gagah berdiri. Kini setelah kita dewasa. Kita mulai mengenal tentang makna masa depan. Arti sebuah mimpi. Nasehat-nasehat bijak baru, hadir disisi kita. “Masa depan dimiliki oleh mereka yang percaya kepada keindahan mimpinya.” (Eleanor Roosevelt). ”Jika kamu tidak punya mimpi, bagaimana kamu bisa mewujudkannya?” (Oscar Hammertein). "Jika kam...