"Diam Kamu! Tak robek-robek baru tahu! Apa?! Ketawa biar masuk TV! Dasar wong nDeso! Sudah-sudah jangan ributin income saya........ . Kita kembali keeeeeeeeeeee laptop!"
Entah karena apa, dalam buku saya yang pertama TIME TO CHANGE saya sempat sedikit membahas mas Tukul, walaupun belum seheboh prestasinya sekarang.
Dimata saya dia adalah orang yang unik. Dengan pasrah dimaki, dengan pasrah diledek soal gigi maupun soal kumis lelenya. Mas tukul memang keren seperti namanya (Two Cool) Gimana tidak keren, dua orang keren jadi satu.
Sahabat Sukses di TCI, Rasa percaya diri yang tinggi benar-benar merupakan faktor kali yang sangat baik dalam menggapai RESULT dalam berbicara. Jika anda berbicara, memberikan seminar, training dan sejenisnya maka PERCAYA DIRI ini menjadi sebuah keharusan.
Begini hitungan sederhananya.
Jika Skill anda 5 percaya diri anda 1 maka hasilnya akan 5
Jika Skill anda 5 percaya diri anda 2 maka hasilnya akan sepuluh 10)
Jika Skill anda 1 percaya diri anda 5 maka hasilnya akan 5
Jika Skill anda 2 percaya diri anda 2 maka hasilnya akan sepuluh (10)
Jadi, sebagai trainer atau pembicara, belajar dan mengembangkan rasa percaya diri itu sama dengan pentingnya belajar tentang ilmu-ilmu yang disampaiakan.
Apakah sales, leadership, motivasi, mentalitas manusia, pembangunan
karakter, emosi dan ilmu lainnya yang sedang anda tekuni sebagai TRAINER.
Bagaimana GRAPHIC nya?
Silahkan tangan kanan anda menunjuk lurus ke samping Dan silahkan tangan kiri anda menunjuk lurus keatas. Tangan kanan anda adalah SKILL anda Tangan kiri adalah PERCAYA DIRI anda. JIka ada titik-titik dalam bidang itu maka tarik garis lurus ke kiri dan tarik garis lurus ke bawah. Maka anda akan melihat BENTUK KOTAK, itulah BIDANG RESULT. (maaf tidak saya gambar untuk melatih otak kita.
Berapa grade SKILL anda
Berapa grade PERCAYA DIRI anda.
Silahkan kalikan dan itulah result yang akan anda dapat.
Dapatkah anda bayangkan orang semacam Mas TUKUL dengan metalitas yang
minder?
Bayangkan Omas yang minder?
Bayangkan Mandra yang tidak percaya diri?
Banyak cara untuk meningkatkan percaya diri atau menghilangkan perasaaan minder dan ragu-ragu. Kalau Pak Tung Desem mengajarkan untuk melonjak-lonjak 100 kali di toilet, maka rasa ragu dan minder itu akan hilang atau tereliminir, karena motion create emotion.
Kalau saya menyarankan berilah hadiah audiens anda 1 Juta atau 10 Juta dalam acara training anda. Jangan takut anda kehilangan uang 10 Juta, karena mereka yang mendapat hadiah 10 Juta adalah yang sidik jarinya sama dengan anda. Silahkan mencoba..
Saya jamin 100% tidak ada yang bergeming dari tempat duduknya atau menunjuk jari. Kemudian katakan kalau kita diciptakan secara unique. Manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka tidak pantas kita berlaku sombong dan juga kita tidak pantas bertingkah minder.
Mudah-mudahan itu akan membuat perasaan anda nyaman dan membuat audiens anda yang ingin show-up sedikit ngerem. Soal belajar percaya diri dan membangun confiden kita bisa belajar dari sahabat kita Pak Ikhwan Sopa, Trainer E.D.A.N. kita.
Sahabat sukses di TCI,...
Semoga kita menyadarinya dengan baik. Bahwa sebagai trainer atau apapun, belajar PERCAYA DIRI dan belajar ILMU yang KITA ajarkan itu sama pentingnya. Apapun kekurangan kita, kita bisa belajar dari Cover Boy kita mas Tukul Arwana, yang hari ini cukup seru kita perbincangkan.
Salam Perubahan
Hari Subagya:)
Jika Hidup Sekedar Untuk Makan, Babi di Hutan Hidup Untuk Makan. Jika Hidup Sekedar untuk bekerja. Monyet di Hutan juga bekerja. Lantas buat apa aku hidup? Buat apa pula aku bekerja? Pertanyaan ini mengisi ruang-ruang pemikiran kepala saya. Beragam pertanyaan hadir. Apa sebenarnya maksud dari Buya Hamka? Dari kalam ini, apa yang beliau ingin pesankan? Sebagaimana lazimnya. Tatkala ada suara-suara hadir berupa pertanyaan. Senantiasa ada bagian dalam diri ini yang ingin menjawabnya. Seakan-akan saya tidak lagi sendiri. Bagian Ego dari sisi sebelah kanan atas memulai hipotesanya. “ Barangkali yang dimaksud adalah MISI ”. “ Ah tidak juga. Babi juga punya misi hidup. Yakni makan. Itulah misi hidupnya ”. Ego dari sisi sebelah kiri depan menjawab. “ Ya juga ”. Sang bijak merespon. Lalu apa? “ VALUE ”. Jawab sang Bijak. Kemudian dia menjelaskan. Kalau memang babi mempunyai misi. Maka yang akan membedakan antara misi manusia dengan babi adalah dam...